Bryan dan Anisa Part II

Mereka selesai sarapan lansung bergegas pergi ke taman yang dimaksud oleh Mathew. Sesampai ditaman.,mereka lansung bertanya pada setiap orang yang berjalan dan duduk disana sambil menunjukkan foto Anisa. Namun tak seorangpun yang pernah melihat wanita tersebut. Mereka juga lansung pergi ke tempat wisata,namun hasilnya sama. Mereka pergi kelapangan olahraga,namun hasil yang mereka terima sama saja. Namun 1 harian mereka mencari tetap saja tidak ada yang pernah melihat,lalu mereka pulang ke apartemen dan beristirahat,dan akan melanjutkan pencariannya esok pagi.
Keesokan harinya mereka pergi lagi mencari ke pusat penjualan. Namun tidak ada juga yang tahu.
“Bagaimana dong?” sahut Mathew pada Brian sambil beristirahat dalam mobil.
“Bagaimana kalau kita cari ketempat dimana ada pagelaran lukisan?” jawab Brian.
“Boleh juga tuh…!!” sahut Mathew,”kenapa Ngak bilang dari tadi?”
“Yah,aku juga baru teringat..!!” jawab Brian.
“ya sudah kita cari pagelaran lukisan didekat sini.” Kata Mathew.
Mereka lansung pergi mencari tempat pagelaran lukisan yang dekat. Namun hasilnya juga sama,mereka tidak menemukan orang yang pernah melihat Anisa.
“Wah…,cape nih..!” kata Mathew, “Kita makan siang dulu yuk.”
“Ya udah…!!” jawab Brian.
Mereka pun pergi kesebuah restoran masakan Indonesia yang sangat terkenal dikota itu.
“Nih masakan Indonesia semua.” Sahut Mathew sambil menunjuk restoran tersebut dari dalam mobil sambil menuju tempat parkir mobil.
“Mau makan apa?” tanya Mathew setelah duduk dimeja dalam restoran tersebut.
“Ayam goreng ada ngak?” tanya Brian.
“Ya ada dong.” Jawab Mathew,”mau ayam goreng?”
“Ya deh.” Jawab Brian.
“Mas….,mas…..” panggil Mathew pada seorang Pramusaji.
“Pesan apa Mas?” tanya Pramusaji itu.
“Ayam goreng satu porsi , ayam gulai satu porsi , nasi putih dua , jus jeruknya dua trus sama kentang goreng satu porsi.” Jawab Mathew.
“Sebentar yah mas…..” sahut Pramusaji itu sambil meninggalkan mereka berdua.
Mathew dan Brian ngobrol sambil menunggu datangnya pesanan mereka. Namun setelah 10 menit menunggu,seorang Pramusaji wanita datang mengantarkan makanan mereka. Namun tanpa sengaja Brian meletakan foto Anisa di atas meja makan tersebut. Sehinga tak sengaja Pramusaji wanita itu melihat foto tersebut.
“Itu Nona Anisa bukan?” tanya wanita itu pada mereka berdua.
“Anda kenal dengan wanita ini?” tanya Mathew kembali pada pramusaji itu.
“Yah saya kenal,karena saya pernah bekerja dirumahnya..” jawab Pramusaji itu.
“Apakah kamu bisa mengantar kami kerumahnya sekarang,setelah kami makan?” tanya Brian pada pramusaji tersebut.
“Saya tidak bisa sekarang,ini masih jam kerja saya. Jika nanti sore setelah saya pulang kerja,saya pasti bisa.” Jawab Pramusaji itu ragu.
“Saya akan meminta ijin pada pemilik restoran ini agar kamu boleh keluar.” Sahut Mathew,”Saya akan bayar harga kerjamu hari ini.”
“Saya bersedia tapi….” Jawab Pramusaji itu. “Udah tunjukkan dimana ruangan pemilik restoran ini?” potong Mathew.
“Ada disebelah sana.”jawab Pramusaji itu sambil menunjukkan dimana ruangannya.
Mathew dan Brian segera keruangan itu bersama dengan Pramusaji itu.
“Bos., Permisi…” kata Mathew pada pemilik restoran itu.
“Ada apa?” tanya pemiliknya.
“Saya mau minta ijin agar memberikan waktu agar wanita ini di ijinkan membantu kami selama satu hari ini.” Jawab Brian.
“Mau bantu apa?” tanya orang itu.
“Membantu kami dalam satu masalah, saya akan bayar kerugian yang anda terima jika dia tidak ada.Bagaimana?” Sahut Mathew.
“Kalian sanggup bayar 100 Lire?” tanya orang itu.
“Saya akan bayar.” Sahut Brian cepat.
“Okay.,saya setuju.” Jawab orang itu.
Lalu pemilik restoran itu dengan persetujuan harga yang di tawarkan oleh pemilik restoran itu.
Mereka pun akhirnya lansung pergi tanpa memakan pesanan mereka dan membayarnya. Tak sabar Brian ingin bertemu dengan Anisa. Dia pun menyuruh Mathew agar mempercepat kecepatan Mobil yang mereka kendarai.
“Stop….,Ini rumahnya….!!!” Sahut wanita itu sambil menunjuk rumah yang ada disebelah kanan mereka.
“Benar,ini rumahnya?” tanya Mathew.
“Benar.” Jawab Wanita itu.
Brian segera keluar dan menuju ke pelataran rumah itu.,dan tanpa sengaja dia melihat seorang wanita yang sedang menata bunga-bunga indah di halaman rumah itu. Wanita yang berkulit putih,tinggi dan berambut panjang tapi kulit sudah keriput itu tidak sadar akan kedatangan Brian.
“Kring,Kring….!!!” Suara bel yang di tekan Brian.
Seketika wanita itu lansung melihat dan tampak kaget melihat siapa yang hadir didepan rumahnya. Dia kaget melihat Brian bisa hadir kembali dihadapannya setelah kurang lebih setengah tahun tidak bertemu. Tak pernah dia menduga jika Brian akan mengetahui keadaannya di negara yang cukup jauh itu.
“Brian?” tanya wanita itu dalam hati,”Mau apa dia mencari Anisa? Apa belum cukup dia menyakiti Anisa?”
“Apa benar ini rumah Anisa,tante?” tanya Brian pada wanita itu karena dia belum ingat bahwa wanita itu adalah ibu Anisa dengan sebutan tante.
“Mau apa kamu kesini?” tanya ibu Anisa dengan nada marah.
“Saya mau ketemu Anisa,biarkan saya ketemu Anisa untuk meminta maaf atas apa yang telah saya lakukan.” Brian memohon pada ibu Anisa.
“Anisa tidak mau lagi bertemu denganmu.” Jawab wanita itu.
“Tolong….,Please…..,ijinkan saya untuk bertemu dia, Tante…..” Mohon Brian dengan sangat sambil membuka pintu gerbang rumah itu.
“Kau masih belum puas menyakiti dia?” sahut Ibu Anisa sambil menangis.
“Aku bukan mau menyakiti dia,Tante….!!!” Jawab Brian.
“Terus kau mau apa lagi? Mau menghina keadaanya sekarang?” tanya wanita itu dengan sedikit menjerit.
“Aku tidak bermaksud jahat,Tante….,Aku hanya ingin menemui dia dan meminta maaf atas semuanya.” Sahut Brian.
“Biarkan dia masuk,Tante. Dia datang jauh-jauh dari Indonesia hanya untuk menemui Anisa….,Apa tante tidak kasihan melihat dia?” sahut Mathew yang sedari tadi berdiri diluar pagar bersama pramusaji tadi kepada ibu Anisa.
“Baiklah….,saya akan perbolehkan kau menemui Anisa.,tapi tolong…,jangan buat dia sedih lagi….” Sahut ibu Anisa pada Brian sambil membukakan pintu.
“Tunggu sebentar disini.” Sahut ibu Anisa, ”Saya panggilkan Anisa keluar.”
Namun Brian tidak sabar sehingga dia memaksa untuk ikut masuk.,lalu ibu Anisa mengijinkannya. Mereka berdua memasuki rumah dan menuju kedalam kamar Anisa.
“Tok….Tok….!!” suara pintu kamar Anisa diketuk oleh ibu Anisa.
“Anisa…..,ada yang mau bertemu dengan mu,Nak…!!” Sahut ibu Anisa dari luar.
“Siapa,Ma?” tanya Anisa dari dalam.
“Kamu lihat aja nanti….” Sahut ibunya.
“Ya sudah……Bilang aja dia masuk,Ma…!” sahut Anisa yang penasaran.
Pintu kamar Anisa terbuka,namun Anisa tak menghiraukan siapa yang membuka pintu tersebut, dia terfokus pada lukisannya yang hampir selesai.
Saat pintu terbuka terdengar lagu kesenangan Anisa..(simple plan - untitle)
"Anisa?",sahut Brian.
"Brian?",sahut anisa yang mungkin mengenali suara brian,"Itu kamu,Brian?"
"Yah..,ini aku,Anisa..! Kamu masih mengenali aku,Anisa?",tanya Brian.
"Untuk apa kau kesini? Apakah kau belum puas menyakitiku? Sekarang kau mau menyakitiku lagi? Iyah? Hah?? Jawablah,Brian.." Ujar Anisa sambil menangis.
"Bukannya begitu,Anisa..! Aku datang kemari hanya untuk bertemu denganmu..! Aku merindukanmu,Anisa..!",sahut Brian sambil berjalan menuju ke arah Anisa.
"Jangan mendekat,Brian..!",sahut Anisa dengan nada marah,"Pergilah untuk selamanya,Brian..!"
"Mengapa,Anisa???",jawab Brian,"mengapa kau mengatakan itu??"
"Aku sudah hampir bisa melupakanmu,Brian.! Aku tak ingin kau menggangu kebahagiaanku lagi..! Dan kini kau datang lagi..,Untuk apa,Brian???",jelas Anisa dengan nada tangis.
"Coba dengar dulu penjelasanku..",sahut Brian.
"Penjelasan pa? Penjelasan jika kau belum puas menyakiti aku... Iyakan,Brian??",kata Anisa
"Sungguh,Anisa..,aku tak pernah bermaksud begitu.. Aku hanya ingin.."
"Ingin apa? Ingin menyakitiku lagi? Iyah?",sahut Anisa memotong penjelasan Brian yang sedang menundukkan kepalanya dan menghusap matanya yang mengeluarkan air mata.
"Aku hanya ingin memperbaiki hubungan kita lagi..",jawab Brian.
"Hubungan apa? Bukannya hubungan kita telah berakhir?",sahut Anisa sambil membalikkan kursi rodanya.
"Hubungan yang lama kita jalani dahulu,apakah harus berakhir karena sebuah tragedi?? Sungguh mudah bagimu untuk melupakanku,tapi bagiku ini tak mudah begitu saja,Anisa..! Hingga kini tak pernah aku mencari pengganti isi hatiku ini.. Karna hanya kau yang mampu membuatku bahagia.! Memang menurutmu hubungan kita telah berakhir,tapi hatiku tak pernah berhenti untuk mencintaimu..!",ujar Brian.
"Apa? Mencintaiku? Bukan mencintaiku,tapi kau hanya ingin menyakitiku lagikan.",jawab Anisa.
"Menyakitimu? Untuk apa aku jauh-jauh dari Indonesia jika hanya untuk menyakitimu. Aku sangat mencintaimu,Anisa..",jawab Brian.
"Tapi aku tidak mencintaimu lagi..!",jawab,Anisa dengan nada ragu.
Kau jangan membohongi perasaanmu,Anisa. Aku tau kau masih mencintaiku kan?",sahut Brian sambil menatap mata Anisa.
"Dari mana kau tau jika aku masih mencintaimu?",tanya Anisa yang masih menangis.
"Aku tau dari matamu,Anisa.. Matamu memperlihatkan kebohonganmu.. Dan aku juga tau dari lukisan itu.. Kau melukis wajahku.",sahut Brian sambil melihat lukisan yang dia yakin itu lukisan wajahnya.
"Apa hanya wajahmu yg mirip dengan lukisan ini? Banyak pria lain diluar sana yang mirip dengan lukisan ini..!",jawab Anisa yang tetap menangis.
"Tapi aku yakin jika kau masih mencintaiku,Anisa..! Jujurlah,Anisa..! Jangan bohongi hatimu..! Katakan yang sejujurnya,Anisa..! Katakan..! Katakan padaku...",sahut Brian sambil berjalan menuju Anisa.
"Baiklah aku jujur..! Aku memang tidak bisa membohongi perasaanku padamu,jika aku masih mencintaimu..,tapi aku tak yakin jika kau masih mau menerima keadaanku seperti ini..!",sahut Anisa yang menangis sambil menundukkan kepalanya.
"Cintaku tulus padamu,Anisa.., Aku akan selalu menerimamu apa adanya,Anisa.. Karna bagiku bersamamu adalah kebahagiaan yang kuharapkan,Anisa..!",sahut Brian sambil memelu Anisa.
"Aku masih mencintaimu,Brian..!",jawab Anisa.
"Aku juga masih dan sangat mencintaimu,Anisa..!",jawab Brian yang masih memeluk Anisa untuk melepas kerinduannya,"Anisa,maukah kau menikah dan hidup bahagia denganku?"
"Aku mau,Brian.. Dan maafkanku jika aku berprasangka buruk padamu...",sahut Anisa yang sangat senang...
"Aku akan segera membawamu kembali ke Indonesia untuk melaksanakan pernikahan kita..!",jawab Brian...
Akhirnya 2 bulan kemudian mereka ke Indonesia dan melaksanakan pernikahan mereka. Dan mereka hidup bahagia...
By : Robz
Komentar
Posting Komentar